Sebuah kotak ditaruh di dalam air dengan sisi bagian atas yang dibiarkan terbuka, agar kepiting-kepiting dapat masuk. Ketika kotak tersebut sudah penuh, maka sisi yang terbuka kemudian ditutup. Inilah tips untuk menangkap kepiting dengan sebuah perangkap. Sebenarnya sebelum kotak itu ditutup, kepiting-kepiting yang masuk bisa keluar kembali. Namun, di saat seekor kepiting itu berusaha keluar, maka yang lainnya akan menariknya turun sehingga tidak ada yang dapat keluar dari kotak tersebut. Akibatnya hidup mereka semuanya berakhir di penggorengan!
Hal yang sama terjadi dengan orang yang memelihara sifat iri hati. Ia tidak akan pernah bisa maju. Ketika ada orang lain ingin maju, maka ia akan berusaha menghalangi dan menggagalkannya dengan berbagai cara. Rasa iri hati sebenarnya bersumber dari kesombongan, yaitu perhatian yang hanya berpusat pada diri sendiri.
Iri hati adalah keadaan hati yang merasa tidak bisa, tidak suka atau tidak senang melihat keberadaan orang lain yang lebih baik dari keberadaan diri sendiri, baik dalam hal keberadaan jasmani, materi, kelebihan mental, pergaulan, kedudukan yanglebih tinggi maupun dalam hal-hal yang rohani. Misalnya, seorang ibu rumah tangga merasa iri hati kepada ibu yang lain, karena ibu ini memiliki perhiasan emas berlian yang mahal, sedangkan ia sendiri hanya memiliki perhiasan yang imitasi. Atau, seorang remaja putri yang iri kepada temannya karena temannya itu memiliki wajah yang manis dan banyak disukai oleh remaja pria saat itu. Dan masih banyak contoh sehari-hari yang sering kita lihat.
Ingatlah, iri hati bisa menghinggapi baik anak-anak maupun orang dewasa; baik pria maupun wanita; baik orang desa atau kota ; baik orang sederhana maupun oran yang terpelajar; baik orang awam maupun kaum rohaniawan yang melayani di gereja. Bahkan Alkitab menjelaskan, ada orang-orang yang iri kepada orang-orang berdosa yang nampaknya hidupnya lebih beruntung dan bahagia, memiliki segala sesuatu tetapi sebenarnya semua itu hasil perbuatan dosa. Misalnya, korupsi, perdagangan yang licik, usaha yang menipu, judi, dll. Ada juga orang-orang yang iri kepada orang jahat, seperti iri pada orang yang kedudukan atau posisi orang tertentu karena terlihat enak jika menjadi orang yang berkuasa.
Sadar atau tidak, penyakit iri ini berkembang sangat cepat dan berbahaya. Bermula dari perasaan IRI di dalam hati, timbul perasaan TIDAK SENANG, lalu berlanjut pada perasaan BENCI. Jika seseorang yang memendam perasaan iri mempunyai kemampuan untuk melakukan sesuatu terhadap orang yang ia irikan, maka perasaan benci itu bisa berlanjut kepada dosa yang lebih para lagi, menjadi MARAH bahkan bisa sampai kepada terjadinya PEMBUNUHAN, baik fisik, maupun PEMBUNUHAN KARAKTER.
Beberapa contoh dalam Alkitab. Pertama, Kain yang merasa iri kepada Habel, adiknya. Akibatnya, terjadi pembunuhan fisik yang dilakukan oleh Kain (Kej. 4:3-8). Kedua, saudara-saudara Yusuf. Ketika Yusuf mendapatkan visi Tuhan yang besar, saudara-saudaranya iri, kemudian merencanakan pembunuhan, sampai Yusuf pun dijual dan menderita (Kej. 37:20). Ketiga, Saul. Ia iri kepada Daud yang berhasil mengalahkan musuh-musuhnya yang berlaksa-laksa. Sementara Saul hanya beribu-ribu musuh. Akibatnya, hati Saul menjadi marah sehingga ia berusaha membunuh Daud. Keempat, Imam-Imam Kepala Bait Allah yang iri kepada Yesus karena kuasa dan charisma yang Yesus lakukan ketika Ia mengajar dan menyembukan orang sakit. Akibatnya, terjadi pembunuhan berencana yang mengakibatkan Yesus tersiksa dan di hukum mati. (GG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar